View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)C0B014033
Nama MahasiswaZERLINDA BIANQI
Judul ArtikelEKSISTENSI ONDEL-ONDEL SEBAGAI BUDAYA ASLI MASYARAKAT BETAWI (PERUBAHAN FUNGSI DAN MAKNA PADA KESENIAN ONDEL-ONDEL DI KECAMATAN KEMAYORAN, JAKARTA PUSAT)
AbstrakOndel-ondel merupakan salah satu warisan budaya asli masyarakat Betawi yang pada awalnya berfungsi sebagai tradisi ritual untuk mengusir makhluk halus. Masalah muncul ketika perkembangan zaman membuat kesenian Ondel-ondel ini nyaris kehilangan eksistensinya karena mengalami perubahan, baik fungsi dan maknanya yang membuat Ondel-ondel kehilangan identitas aslinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan mengenai perubahan fungsi dan makna pada kesenian Ondel-ondel serta upaya-upaya yang dilakukan oleh masyarakat, pemerintah serta sanggar dalam pelestarian kesenian Ondel-ondel, khususnya di Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. Penelitian ini dilakukan di daerah Kemayoran, Jakarta Pusat dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penentuan sasaran penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menjelaskan bahwa kesenian Ondel-ondel, khususnya di Kecamatan Kemayoran, sudah mengalami berbagai perkembangan sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan pada fungsi dan maknanya. Perubahan fungsi pada kesenian Ondel-ondel terlihat pada berubahnya fungsi ritual menjadi fungsi hiburan dan ekonomi. Salah satu perubahan fungsi dari Ondel-ondel yang menjadi populer saat ini dan memunculkan pro dan kontra yaitu dijadikannya Ondel-ondel sebagai alat bisnis atau pencari nafkah sebagai pengamen, khususnya di Kemayoran. Makna yang terkandung pada Ondel-ondel pun nyatanya ikut mengalami perubahan. Perubahan makna pada Ondel-ondel meliputi perubahan makna pada warna dan upacara ritual ukup. Perubahan makna pada warna Ondel-ondel yaitu dulu memiliki ciri khas warna merah bagi laki-laki yang berarti seram, tegas, marah dan warna putih bagi perempuan yang berarti lembut dan bersifat keibuan. Kini, warna hanya menjadi pembeda antara Ondel-ondel laki-laki dan perempuan saja. Perubahan makna dalam upacara ritual ukup, yaitu dalam ukup memiliki arti bentuk berserah diri kepada Yang Kuasa, namun dikarenakan pergeseran nilai dan kepercayaan masyarakat Betawi, hal tersebut kini tidak dilakukan lagi karena tidak sesuai dengan ajaran agama yang berlaku. Berbagai upaya pelestarian terhadap Ondel-ondel sebagai salah satu warisan budaya asli masyarakat Betawi agar tetap eksis dan berkembang telah banyak dilakukan, baik dari pihak masyarakat, pemerintah serta sanggar. Namun, alangkah baiknya jika upaya-upaya yang telah dilakukan masyarakat, pemerintah dan sanggar tersebut lebih tersinergikan dengan baik, maka Ondel-ondel akan tetap eksis dan berkembang lebih maksimal.
Abstrak (Inggris)Ondel-ondel is one of originally culture heritage from Betawi society, which used to drive away the ghost in the ancient times. Problem rises when modern culture development makes ondel-ondel lose its exsistence because of its functional changing. Ondel-ondel almost lose its original identity, its meaning, as an art of culture heritage. This research is aimed to find functional changing from ondel-ondel and efforts taken to protect ondel-ondel especially in Kemayoran District, Central Jakarta. This research is located in Kemayoran area, Central Jakarta, by using descriptive-qualitative methods. The target of this research was decided by purposive sampling technique. This research will explain that ondel-ondel, especially in Kemayoran District, Central Jakarta, has already meet various development and effects some changing from its meaning and function. Ondel-ondel’s functional changing seen from its ritual function that becomes economic and amusement function for other people. One of its popular changing which has raised pro and contra was ondel-ondel is used as a business asset or a tool for beneficial need (breadwinners’ tool) as troubadours especially in Kemayoran District. In facts, the meaning of ondel-ondel is also change. The changing is consist of its color and ukup’s ceremony. In a long time ago, male ondel-ondel has red character as a symbol of anger, spooky and assertive.While female ondel-ondel has white character which symbolized softness and maternity. The meaning of those color as their represented character, is not interpreted as before. Changes of the meaning in the ukup’s ceremony, which is ukup means surrender to the almighty God, but today, it has replaced by Betawi society’s beliefs to their religion. Various conservations effort to Ondel-ondel as one of originally Betawi’s culture heritage that still exist and evolve has been done, both from the public, the government, as well as from the studio. However, it would be nice if these efforts more synergized well, then ondel-ondel will continue to exist and develop more leverage.
Kata KunciKebudayaan Betawi, Eksistensi, Perubahan Fungsi dan Makna
Nama Pembimbing 1Dra. Fatmah Siti Dj, M.Si
Nama Pembimbing 2Niken Paramarti D, S.Sos. M.Si
Tahun2016
Jumlah Halaman9
Page generated in 0.053 seconds.