View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)E1A113078
Nama MahasiswaSUCI SYAFTINA
Judul ArtikelPERAN CRISIS MANAGEMENT INITIATIVE DALAM UPAYA DAMAI ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN GERAKAN ACEH MERDEKA
AbstrakAbstrak Konflik antara Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) telah berlangsung selama kurang lebih tiga puluh tahun. Masa Pemerintahan Abdurrahman Wahid, GAM baru dianggap sebagai insurgensi, setelah sebelumnya GAM dianggap sebagai gerakan Pengacau Keamanan hingga diadakannya Operasi Jaring Merah dan membuat Aceh sebagai Daerah Operasi Militer pada tahun 1990 sampai tahun 1998 dengan menyebabkan banyak korban baik dari militer maupun penduduk sipil. Jalan penyelesaian secara damai yang dilakukan oleh tiga presiden setelahnya yaitu Abudrrahman Wahid, Megawati Soekarno Putri, dan Soesilo Bambang Yudhoyono memungkinkan masuknya lembaga asing khususnya non-governmental organization seperti Henry Dunant Centre dan Crisist Management Initiative untuk berpartisipasi sebagai pihak ketiga dalam upaya penyelesaian sengketa secara damai antara Pemerintahan Indonesia dan GAM. Penelitian ini dilakukan dengan metode yuridis normatif, dengan spesifikasi penelitian adalah bersifat deskriptif-analitis sesuai dengan masalah dan tujuan dalam penelitian ini. Sumber data pada penelitian ini adalah data sekunder dan data primer sebagai pelengkap, dengan metode pengumpulan data sekunder dengan studi kepustakaan dan primer dengan wawancara ke instansi terkait. Penyelesaian konflik secara damai dengan GAM yang diusahakan oleh ketiga Presiden Indonesia dan pihak ketiga yakni non-govenrmental organization menghasilkan produk penyelesaian sengketa berupa, Joint Understanding on Humanitarian Pause for Aceh tahun 2000 di Jenewa pada masa Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, Cessation of Hostilities Agreement tahun 2002 di Jenewa pada masa Presiden Megawati Soekarno Putri, dan Memorandum of Understanding (MoU) tahun 2005 di Helsinki pada masa Pemerintahan Soesilo Bambang Yudhoyono. Konsiliator yang telah membantu dalam pembuatan MoU Helsinki tahun 2005 adalah Crisis Management Initiative (CMI) sebuah organisasi non-pemerintah yang berkedudukan di Finlandia. Tugas CMI adalah menengahi perundingan pada tahun 2005 dan mengikuti perkembangan dari implementasi MoU pada tahun 2010 sampai 2012.
Abstrak (Inggris)ABSTRACT The confict between Indonesian Governments and Gerakan Aceh Merdeka (GAM) has been going on for more and least thirty years. In the period of President Abdurrahman Wahid, GAM got their status as insurgent, right after they just called as security vandal movement until there is a red nets operation and Aceh becomes a military operation area at 1990 until 1998, it caused many victims both from combatant or civilian. In The peaceful settlement that held by the next three presidents there are Abdurrahman Wahid,Megawati Soekarno Putri, and Soesilo Bambang Yudhoyono may let the foreign institution came as a third party towards peaceful settlement effort between Indonesian Government and GAM especially non-governmental organization like Henry Dunant Centre and Crisist Management Initiative. This reseacrh has been done with normative juridical method, with descriptive-analisist research spesification according to the issues and the purposes of this research. The data sources are secondary data and primary data as complementary data, with literature study for secondary data and interview at related instantion for primary data on collecting data method. The peaceful settlement that had been done by Indonesian Government and third parties (non-govenrmental organization) that resulted settlement product they are Joint Understanding on Humanitarian Pause for Aceh at 2000 in Geneva at President Abdurrahman Wahid’s period, Cessation of Hostilities Agreement at 2002 in Geneva at President Megawati Soekarno Putri’s period, and Memorandum of Understanding at 2005 in Helsinki at President Soesilo Bambang Yudhoyono’s period. Keywords: Peaceful settlement dispute, insurgent, Crisis Management Initiative
Kata KunciPenyelesaian secara damai, insurgensi, Crisis Management Initiative
Nama Pembimbing 1Dr. Noer Indriati, S.H., M.Hum
Nama Pembimbing 2Wismaningsih, S.H., M.H
Tahun2018
Jumlah Halaman16
Page generated in 0.049 seconds.